Kereta Api Yang Panjang Sekali
Belanja di App banyak untungnya:
Wir verwenden Cookies und Daten, um
Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um
Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.
Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.
Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
KA Babaranjang dihela
Kereta api batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) atau Baratarahan adalah kereta api jenis barang yang mengangkut batu bara milik PT Bukit Asam Tbk, sebagai wujud kerja sama antara Bukit Asam dengan PT Kereta Api Indonesia.
Sejarah kereta api Babaranjang yang sebenarnya dimulai pada masa Hindia-Belanda tahun 1920-an berupa rangkaian kereta api pengangkut gula pasir sepanjang 670 meter (98 gerbong) yang ditarik lokomotif uap NIS 81 (4-6-0) dan dioperasikan oleh NIS di daerah Vorstenlanden (Yogyakarta-Solo).[2]
Kereta api ini diluncurkan sebagai realisasi proyek Kelompok Proyek Pengembangan Pengangkutan Batu Bara Kereta Api (KP3BAKA), dan pada akhirnya, kereta api disepakati sebagai angkutan utama batu bara relasi Tanjung Enim Baru-Tarahan yang sekarang dikenal dengan sebutan Babaranjang.[3]
Angkutan kereta api dari Tanjung Enim dan Baturaja menuju Pelabuhan Tarahan menggunakan sistem cost insurance freight (CIF). Artinya, batu bara yang diangkut merupakan tanggung jawab PT Kereta Api Indonesia.
Karena kondisi jalan lintas Sumatra dan angkutan sungai di Sumatera Selatan tidak layak yang terutama pada Sungai Musi, transportasi dapat terhambat karena sedimentasi sungai tersebut, sehingga kereta api menjadi pilihan utama untuk mengangkut batu bara produksi dari PT Bukit Asam.[4]
Adapun KA Babaranjang ini berguna untuk memasok batu bara untuk PLTU Suralaya di Banten yang merupakan salah satu pemasok listrik utama di Pulau Jawa. Sebab, batu bara sebagai bahan bakar PLTU tersebut, selama ini memang sepenuhnya dipasok Bukit Asam. Dari Tanjung Enim, batu bara diangkut Babaranjang ke Tarahan, seterusnya dibawa dengan kapal ke Suralaya.
Diperkirakan, KA Babaranjang ini menjadi tambang uang PT Kereta Api Indonesia (KAI), karena kabarnya, laba yang diraup oleh PT.KAI dari angkutan batu bara di Sumatra ini setiap tahunnya dapat menutup biaya operasional KA-KA penumpang di Pulau Jawa.[4]
Frekuensi rata-rata Kereta Babaranjang adalah 50 kali dengan relasi Tanjungenim Baru-Tarahan pergi-pulang (pp) per hari berdasarkan Gapeka 2023. Namun dengan alasan adanya perbedaan alur penomoran KA dari arah Tanjung Karang dan Kertapati yang menyebabkan terjadinya persilangan KA sesama nomor ganjil/genap dengan arah berbeda, sehingga sangat berpotensi menyebabkan kebingungan PPKA stasiun pada jalur Simpang X5 - Stasiun Tanjungenim Baru yang melayani perjalanan KA dari arah Tanjung Karang dan Kertapati. Sehingga sejak Gapeka 2015 ditetapkan penomoran parsial perjalanan KA babaranjang dengan perubahan ganjil ke genap atau sebaliknya terjadi di pos simpang X6 sebagai berikut, dan mulai Gapeka 2021, alur penomoran KA ini berubah:[5]
Setiap satu rangkaian Kereta Babaranjang ini biasanya memerlukan dua atau tiga lokomotif untuk menggerakkan rangkaian sebab panjang dan beratnya. Sejak akhir 2021, seiring dengan beroperasinya seluruh Lokomotif CC205 angkatan 2021, KA ini lebih sering ditarik lokomotif CC205 dan hanya sedikit perjalanan saja yang ditarik Lokomotif CC202. Berdasarkan jumlah gerbong yang ditarik dalam satu rangkaian, babaranjang dapat dibedakan menjadi dua jenis [6] yaitu:
Akan tetapi sejak pertengahan tahun 2016, semua perjalanan BBR reguler dengan rangkaian 48 gerbong (SF48) resmi dihapuskan, dan saat ini KA Babaranjang beroperasi dengan rangkaian super 60-61 gerbong (SF60/SF61).
KA Babaranjang melintas langsung.
Kereta api Babaranjang dengan traksi tiga lokomotif
CC 205 21 17 dan CC 205 21 19 dengan KA Babaranjang di Stasiun Labuan Ratu
CC 205 13 15 dan CC 205 13 26 menggandeng CC 205 13 03 menarik KA Babaranjang